Artikel Sajak Inspiratif : Kurni Wijayanti STKIP DARUSSALAM CILACAP

Puisi yaitu suatu karya sastra yang memiliki keunikan berupa rima atau persamaan bunyi di akhir kalimat, adanya bait, baris, dengan gaya bahasa bebas, namun cenderung memiliki makna atau keindahan. Dulu puisi itu sangat terikat oleh aturan-aturan tertentu, sesuai zamannya. Puisi yang terikat seperti ini disebut sebagai puisi lama. Misalnya seperti mantra, pantun, syair, gurindam, dsb.

Tapi, sekarang puisi lebih bebas, terutama dalam gaya bahasa dan sering dikenal sebagai puisi modern atau puisi baru.
Dalam puisi modern, tema atau isi puisi itu lebih berwarna dan beragam. Dalam penulisan puisi modern, biasanya penulis bebas menentukan jalan cerita atau bahasan di dalam puisi miliknya.
Berikut ini adalah beberapa puisi inspiratif yang di tulis dengan gaya modern.


Sajak-sajak Kurni Wijayanti



MALAS

rasanya malas,
saat ku pandang, tumpukan itu.
buat ku lesu dan tak berdaya
hati kian tergerak
tapi akal melumpuhkan
tugas itu kini cemberut
saat malas kian nyata
dan selimuti raga

Karangpucung, 20 Maret 2019
  

INGIN TIDUR


Entah mengapa,
Mata kian beranjak tertutup.
Raga pun mengeluh
Hati kian runtuh
Ingin ku merebah
Di empuknya alas itu
Namun lamunan itu pun buyar,
Kala mereka memanggil keras.
Saat keyboard teriak,
Ingin di gandeng.
Saat layar teriak,
Ingin di pandang.
Saat laptop teriak,
Ingin di peluk.
Tugas pun merintih lirih
Ingin dirampungkan.

Karangpucung, 20 Maret 2019
 



JENUH


Jenuh buat ku letih,
tugas kian terbengkalai,
dan tak kunjung usai.
kala tiap matkul,
kirim segala perintahnya.


Karangpucung, 20 Maret 2019


Typo

Gelisah tak beraturan,
Kala pikir dan hati terpecah
Tangan pun tak terkendali, dan
Huruf terus berjalan kesana-kemari.
Tak ikuti jalur.

Karangpucung, 20 Maret 2019 

Waktu luangku, tak sia-sia

Entah kenapa, tiap kali tugas tertumpuk
dan berbaris di depan mata,
buat ku senang dan bahagia.
Ternyata, kini ku tau adanya rasa itu.
Waktu luangku tak lagi sia..
Saat ku sibukkan raga dan jiwa ku,
tuk bercengkrama dengan mereka.

Karangpucung, 20 Maret 2019 


Nilai ? harga mati !

Bersenda gurau dengan sunyi tak lagi hampa,
dan hembusan angin malam kian memeluk raga.
Mata pun enggan terpejam, tubuh terus terjaga.
Tangan enggan beranjak, dan terus menari di atas keyboard.
Punggung mulai terasa letih, namun kami hiraukan
Inilah perjuangan kami, untuk tuntaskan tugas ini
Karena bagi kami,
nilai adalah harga mati seorang mahasiswa.

Karangpucung, 20 Maret 2019


Baru jadi MABA, Tugas menumpuk di depan mata


Kebahagiaan kelulusan SMA masih terasa,
aroma baju putih abu-abu masih tercium.
Kini perlahan hilang, dan terganti aroma perkuliahan.
Banyak yang mendambakan tuk bisa kuliah.
namun, buta akan suasana kampus yang akan dijalani.
Kaget, terkejut dan panik, kan meramaikan kampus.
Kala kekhawatiran mewarnai wajah-wajah MABA.
Awal mata kuliah, mereka begitu bahagia.
Namun, berbanding terbalik.
Kala tugas silih berganti, berjatuhan.
Bak hujan gerimis yang tak kunjung usai,
Terus dipandang di oleh mereka.
Tumpukan itu membuat mereka terbungkam,
Dan ingin waktu di putar,
dan kembali ke masa SMA mereka.

Karangpucung, 20 Maret 2019



Tugas ditunda-tunda, akhirnya mengelus dada


Malas pasti ada
Letih pasti ada
Cape pasti ada
Apakah bisa untuk alasan menunda-nunda tugas?
Kamu hanya perlu membagi masa,
Manfaat kan masa luangmu.
Nomor dua kan perihal pergaulan.
Fokuslah selesaikan tugas.
Biar tak mengelus dada,
Kala nilai tak bisa dijaga.

Karangpucung, 20 Maret 2019


Jeritan Mahasiswa


Tugas datang bertaburan,
Bak daun pada musim gugur.
Berserakan diladang pemikiran.
Dibuat kaku, dan tak berdaya.
Tugas-tugas itu terasa begitu berat.
Kala materi tak lagi termuat,
dalam akal.
Rasanya tak lagi bisa bernafas, dan
tak lagi bebas bergerak.
Sebelum tugas itu terselesaikan.
  
 Karangpucung, 20 Maret 2019
 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Waturingkel Karangpucung Cilacap

Penerimaan Mahasiswa Baru STKIP DARUSSALAM CILACAP

Surat Kecil Untuk Ibu