Kumpulan Puisi


Beberapa karya dari mahasiswa STKIP DARUSSALAM CILACAP


Sajak Kurni Wijayanti

Embun cinta

Matahari mulai menyapa
Menjadi penghias pagi yang indah
Daun mulai terlihat basah
Karena hembusan embun
Seperti cinta yang terhembus dari ku untuknya
Cinta itu tumbuh ketika ku bertemu dia
Yang turut serta menemani hatiku yang kosong
Perasaan itu kusebut dengan embun cinta
Yang terus membuatku sejuk setiap ku dekat dengan dirinya

Karanglewas, 22 Juli 2018

Sajak Kurni Wijayanti


Matahari dan Kehiupan

Aku terpaku cinta tak terbalas
Membuat hati sakit dan bersedih
Terbelenggu ikatan perasaan
perasaan yang menjadi masa lalu
Saat kau datang dalam hidupku
Kau memberikan cahaya baru
Dalam kehidupanku yang gelap
Kau lah suryaku, penerang hidupku saat ini

Karanglewas, 22 Juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti 
Terjangan Kesedihan

Ketika awan cerah
Aku mulai merasa awan ikut bahagia
Ketika dia datang kepadaku
Dan menyatakan perasaannya
Namun, bagai badai yang datang tiba-tiba
Awan itu mulai berubah menghitam
Saat aku ditinggal olehnya
Dia yang hanya memberikan ku harapan palsu
Yang pergi secara tiba-tiba
Dan hanya memberikan kesedihan untukku

Karanglewas, 22 Juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti 
Senja

Saat matahari ingin menghilang
Meninggalkan tahtanya sejenak
Warna jingga pun mulai bersinar
Mengiringi matahari tenggelam
Kala itulah yang di sebut senja
Yang begitu indah seperti wajahmu
Ketika kau tersenyum kepadaku
Dan memberikan ku kekuatan
Saat diriku mulai rapuh dan menyerah

Karanglewas, 22 Juli 2018



Sajak Kurni Wijayanti 
Bulan pengingat

Dihari itu kau memberiku sebuah kenangan
Kau berkata :
Lihatlah bulan yang indah itu
Aku mulai merasa bingung
Kemudian kau menjawab dengan lirih
Lihatlah bulan diatas sana, nanti kau akan mengerti saat aku pergi
aku mulai meneteskan air mata
waktu begitu cepat berlalu dan jalan hidup manusia berbeda
kau sudah bersama dengan pemilikmu
kini aku menyadari perkataan itu
setiap kali aku melihat bulan
aku selalu teringat dengan wajahmu

karanglewas, 22 juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti
Ku Sapa Pagi

Hai pagi
Kau datang bersama angin
Yang berhembus menyejukkan
Dirimu yang selalu ku nanti setiap hari
Sentuhan embun di dedaunan
Memberikan rasa ketenangan
Tetesan embun kian menambah keindahanmu
Kicauan burung melengkapi kehadiranmu

Karanglewas, 22 juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti 
Gejolak di lautan cinta

Laut yang biru
Membuat siapa pun ingin melihatnya
Ditambah suasana pantai yang menyenangkan
Tapi entah kenapa
Kini laut yang begitu tenang
Berubah menjadi ganas
Ombak pun mulai bergejolak
Dan menghembaskan dirinya tanpa ampun
Banyak kapal yang tenggelam
Para korban pun berjatuhan
Kini laut sedang resah
Ombak pun tak terkendali
Seperti wujud kemarahan sang lautan
Entah apa penyebabnya
Yang sampai saat ini menjadi misteri

Karanglewas, 22 juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti 
Gemricik kehilangan

Aku tak mengerti
Cuaca saat ini tak menentu
Matahari sangatlah terik
Namun udara sangat dingin
Rintikan hujan pun lama tak terdengar
Sejumlah daerah mulai kekeringan
Para petani  mulai merasa resah
Gemricik air sungai di beberapa daerah
Mulai menghilang
Tergerus oleh kemarau panjang
Air adalah pokok kehidupan
Tanpa air maka keseimbangan ekosistem pun akan tergantu

Karanglewas, 22 juli 2018


Sajak Kurni Wijayanti 
Kelopak Mawar

Mawar itu sangatlah indah
Terdiri dari banyak kelopak
Kelopak-kelopak yang tersusun rapi
Kian Terlihat sangat indah dan menawan
Dan cantik Seperti dirimu

Karanglewas, 22 juli 2018



 Sajak Kurni Wijayanti
Gelapnya hati

Malam memang gelap
Dan tak bercahaya
Seperti hati ini
Yang gelap tanpa sebuah harapan

Karanglewas, 22 juli 2018



Sajak M Rosidin
Terkoyak Sepi

Melayang diantara pekatnya aroma kopi
Dengan asap tipis yang lembut
Kau bawa hidupku dalam kesedihan yang penuh dengan kesunyian
Kini ku terkoyak dalam sepi
Canda tawa yang dulu ada telah sirna
Dan kini….
Satu-satunya yang tersisa hanyalah goresan
Yang ku buat sebagai prasasti kesendirian
Kapan pun sunyi merasuk dalam jiwa
Lewat kopi terpahit dengan kenangan termanis
Ku genggam kesedihan sebagai duka paling bahagia




Sajak M Rosidin

Sepi Tak Bertepi

Saat gelap malam merajalela
Aku hanya terdiam lirih dalam kesunyian
Yang membawaku ke ujung pekat malam
Aku mematung dalam sepi
Terkurung dalam lingkup yang tak pasti
Saat sepi merasuki jiwa
Kucoba berlari dan berlari tak tahu arah yang pasti
Tak tahu seberapa rapuh diri ini
Aku terus berlari dalam sepi
Menerjang dahsyatnya badai sunyi
Namun sepi tak kunjung menepi
Kian menari nari dalam sunyi
Sendiri....
Tanpa kawan tanpa angan
Terbayang dalam sandiwara pikiran
Akan asa yang melayang
Membawa sepi dalam keramaian

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Waturingkel Karangpucung Cilacap

Penerimaan Mahasiswa Baru STKIP DARUSSALAM CILACAP

Surat Kecil Untuk Ibu